Tafsir Surat Al-Balad Ayat 17 Bagian 1 - Tafsir Al-Quran (Ustadz Abdullah Zaen, M.A.)
Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Zaen
Tafsir Surat Al-Balad Ayat 17 ini adalah bagian dari serial pembahasan kajian Tafsir Al-Quran oleh: Ustadz Abdullah Zaen, M.A. Kajian ini beliau sampaikan di Masjid Agung Darusalam, Purbalingga.
Ringkasan kajian Tafsir Al-Quran: Tafsir Surat Al-Balad Ayat 17
Bahwa pada ayat-ayat sebelumnya Allah menyebutkan contoh dari jalan-jalan yang mendaki yang harus ditempuh oleh setiap hamba yang ingin masuk surga. Yaitu beberapa contoh yang disebutkan adalah:
- Memerdekakan budak
- Memberi makan pada hari kelaparan
- Menyantuni anak yatim yang masih ada hubungan kerabat
- Membantu orang miskin yang sangat fakir
Jika diperhatikan, bahwa keempat contoh yang Allah berikan di atas adalah kegiatan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran Islam sangat peduli dengan kegiatan sosial kemanusiaan.
Pada ayat ke-17 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ ﴿١٧﴾
“Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.”(Q.S Al-Balad [90]: 17)
Setelah Allah menyebutkan empat contoh amal sosial, Allah sebutkan dalam ayat ini “ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُو”. Mereka termasuk orang-orang yang beriman. Disinilah yang membedakan antara kegiatan sosial orang-orang yang beriman dengan kegiatan sosial orang-orang diluar Islam. Bahwasannya kegiatan sosial yang dilakukan umat Islam adalah dilandasi dengan keimanan. Bukan hanya dorongan kemanusiaan.
Faktor keimanan yang melandasi kegiatan sosial itulah yang akan membuahkan balasan Allah di dunia dan di akhirat. Jika tidak dilandasi keimanan, maka buah dari balasan itu hanya akan didapatkan di dunia saja.
مَّثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ ۖ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ ۖ لَّا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا عَلَىٰ شَيْءٍ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الضَّلَالُ الْبَعِيدُ ﴿١٨﴾
“Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.” (Q.S Ibrahim [14]: 18)
“يَا رَسُولَ الله، بنُ جُدْعَانَ كَانَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ يَصِلُ الرَّحِمَ وَيُطْعِمُ الْمِسْكِينَ فَهَلْ ذَلِكَ نَافِعُهُ؟
“Wahai Rasulullah, Ibnu Jud’an pada masa jahiliyah selalu menyambung hubungan keluarga dan selalu memberi makan kepada orang miskin, apakah itu semua akan bermanfaat untuknya?”
Nabi berkata:
لَا يَنْفَعُهُ، إِنَّهُ لَمْ يَقُلْ يَوْمًا: رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ
“Tidak bermanfaat, dia sama sekali tidak pernah berdo’a kepada Allāh: Yā Allāh ampunilah dosa-dosaku pada hari kiamat kelak.” (HR Muslim no 214)
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan Download mp3 kajian Tafsir Al-Quran: Tafsir Surat Al-Balad Ayat 17
Mari turut membagikan link download kajian ini ke Facebook, Twitter, dan Google+. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi yang lainnya.
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/29368-tafsir-surat-al-balad-ayat-17-tafsir-al-quran-ustadz-abdullah-zaen-m/